Aku lahir dari sebuah keluarga yang sederhana, ayahku bernama Ishak dan ibuku Bernama Cindrawati. Hari-hariku aku jalani dengan penuh bahagia dan rasa kasih sayang bersama kedua orang tuaku.Aku lewati hari-hariku bersama paman-pamanku tanpa bisa terpisah dari bola merah yang dibelikan kakek .......(kelihatan kan di photo). Namun aku bukanlah anak yang beruntung seperti anak yang lainnya, karena masa kecilku aku lewati lebih banyak bersama kakek dan nenekku setelah kedua orang tuaku bercerai.Kakekku seolah menjadi ayah bagiku, karena segala kebutuhan dalam hidupku baik dari kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan sekolah. Terkadang aku sering menangis dalam kerinduanku pada ayah, namun terkadang aku benci karena ayah telah menyakiti hati ibuku.
Tahun demi tahun aku lalui masih tanpa kasih sayang dari ayah, namun aku selalu bahagia karena kakek selalu memberiku kasih sayang sepenuh hatinya dan memberiku pengetahuan tentang bagaimana berperilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan alhamdulillah hingga tumbuh dewasa tak pernah ada orang yang menjadi musuh dan merasa tersinggung dengan kata dan tingkah lakuku. aku juga bersyukur aku diajarkan untuk bisa membentengi diri agar tidak mudah terjerumus ke jalan yang tidak disukai Allah.
Pendidikan aku jalani dengan penuh semangat untuk meraih ilmu yang aku inginkan dan lagi-lagi aku bersyukur karena prestasiku tergolong bagus. Setelah masuk SMA kesulitan biaya mulai aku rasakan terlebih setelah kakek sudah tidak bekerja lagi, hal itu memaksa ibuku untuk bekerja ke luar negeri menjadi TKI, dan berkat kerja keras ibu aku bisa menyelesaikan sekolah meski aku harus gigit jari karena tidak mampu masuk ke perguruan tinggi.
Akhirnya aku hanya bisa bilang ini adalah takdir dari Sang Khalik untukku dan aku berjanji apa yang terjadi padaku tak akan terjadi pada anakku dan semoga tak ada lagi anak yang kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya hanya karena ego masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar